Halo Indonesia Travel - Pria paruh baya ini bercerita waktu lantas yang disesalinya. Ia sempat juga dipandang hilang ingatan oleh penduduk Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Pria itu bernama Erik Suhardi.
"Saya awalannya aktor, saya dahulu bandel, melakukan perbuatan yang salah," kata Erik waktu terlibat perbincangan dengan detikcom yang datang di Pulau Tidung dari Teras BRI Kapal Bahtera Seva I.
Sekalian duduk di Jembatan Cinta penghubung Pulau Tidung dengan Tidung Kecil, Kamis (21/2/2019) siang, matanya menerawang ke laut. Pikirannya melayang-layang ke waktu muda. Ia dahulu ialah nelayan yang setiap harinya tetap berfikir bagaimana memperoleh banyak ikan lewat cara sangat efisien. Ia biasa mengakibatkan kerusakan terumbu karang yang disebut rumah ikan.
"Dahulu saat tangkap ikan, kami tetap berfikir bagaimana triknya mendapatkan banyak secara cepat. Jadi kami habisin, kami injak-injak karang agar ikannya pada keluar. Sesudah ikannya keluar, kita jaring," kata Erik.
Jika satu titik tempat terumbu karang telah dihancurkan, Erik akan geser mencari titik terumbu karang lainnya untuk dihancurkan. "Kita rusak karang-karang," kenangnya.
Tidak cuma mengakibatkan kerusakan karang, Erik dahulu pun mengonsumsi penyu sisik, satwa yang dilindungi. Ia masih tetap ingat bagaimanakah cara membunuh penyu sisik serta cara ambil daging dari cangkang reptil itu.
Nuraninya tersentuh demikian ia kembali pada tempat terumbu karang yang sempat ia leburkan dahulu. Tidak ada kembali ikan-ikan berenang disana. Bahkan juga ia makin susah untuk mencari tangkapan. Nyatanya yang diperbuatnya sampai kini hanya perusakan.
"Saya terasa berdosa. Saya janji sejak saat itu, saya akan tanam terumbu karang," kata Erik.