Haloindonesiaterkini Merupakan Situs Penyedia Berita Terupdate Dan Terkini

Jalan Jalan di Pulau Terbesar Pinggiran Rusia Yang Terbuka Untuk Turis


Halo Indonesia Travel - Pulau paling besar di Rusia ini mulai dibuka untuk kunjungan turis. Tempatnya pun ada di ujung utara Jepang.

Merilis CNN Travel, Senin (4/2/2019), berikut Pulau Sakhalin. Pantai berpasir hitam membentang sejauh mata melihat dengan hiasan salju. 

Itu bukan hanya satu surprise yang berada di pantai terpencil ini. Sakhalin, pulau paling besar Rusia selama 1.000 km., terjepit diantara Laut Okhotsk di timur serta Laut Jepang di barat. 

Sakhalin ialah pulau yang jarang ditapaki wisatawan. Walau pulau ini alami penambahan pengunjung dalam beberapa waktu paling akhir, sejumlah besar berkaitan dengan peningkatan serta eksploitasi ladang minyak serta gas terlepas pantai. 

Visa baru yang disederhanakan serta dikenalkan belakangan ini menajadi jalan gampang buat wisatawan. Sakhalin sudah menaruh beberapa pengalaman yang betul-betul unik serta antimainstream sampai pantai-pantai di seputar Starodubskoye. 

Perjalanan ke Sakhalin diawali dari ibu kotanya, Yuzhno-Sakhalinsk. Di sinilah sejumlah besar infrastruktur wisata ada, termasuk juga hanya satu bandara internasional di pulau itu dengan penerbangan harian ke Moskow, Tokyo, Seoul serta Sapporo dan banyak daerah yang lain. 

Bahkan juga, sebagian orang melancong ke Sakhalin cuma untuk berlibur ke kotanya. Seperti kota-kota Rusia yang lain, bangunannya bergaya Soviet yang mencolok. 

Kota Yuzhno-Sakhalinsk termasuk juga simpel dengan berjalan-jalan luas diatur rapi. Landmark terkenalnya Victory Square, dimana berdiri Katedral Ortodoks Nativity dengan kubahnya yang berwarna emas serta di sampingnya ada Museum Militer Yuzhno-Sakhalinsk bekas Perang Dunia II. 

Seperti di semua Rusia, Perang Dunia II di sini dikenang dengan spesial dengan patung-patungnya. Pada tahun 1945, Kota Sakhalin jadi sisi Rusia kembali sesudah empat dekade berada di bawah pemerintahan Jepang, saat sisi selatan pulau itu diketahui menjadi Karafuto serta Yuzhno-Sakhalinsk menjadi Toyohara. 

Buat kamu yang tertarik menelusuri riwayat pulau ini, kunjungilah Museum Regional Sakhalin. Ada rujukan penduduk kebiasaan Ainu serta yang lain yang sudah menyebutkan Sakhalin ialah rumah mereka semenjak jaman prasejarah. 

Museum Regional Sakhalin dibuat dengan style tradisionil Jepang, pun salah satunya bekas periode Karafuto, seperti dalam jalan kereta api yang menghubungkan Yuzhno-Sakhalinsk ke Nogliki, dibagian utara pulau. Perjalanan kereta itu ditempuh saat 12 jam, tempat sejumlah besar masyarakat tinggal, ke pemukiman terpencil yang kaya sumber daya di utara. 

Yuzhno-Sakhalinsk mempunyai resor ski lokal, Gorny Vozdukh (Mountain Air) yang bisa dibuka dengan berjalan kaki dari Victory Square. Ketinggian 600 mtr. dari Gunung Bolshevik, titik paling tinggi di resor ini, mungkin tidak bisa dibanding dengan resor terunggul di Pegunungan Alpen atau Pegunungan Rocky. 

Akan tetapi di sini salju berlimpah pada musim dingin serta tempatnya pas di samping pusat kota. Membuatnya tujuan yang mengagumkan dengan panorama kota waktu menuruninya. 

Walau ski seputar kota cukuplah bagus, alam bebas di sini tak perlu dijangkau dengan pergi jauh sebab berada di batas kota sebab jadi habitat beruang. Sejumlah besar lokasi Sakhalin ialah hamparan wisata alam yang masih tetap murni. 

Belum pernah jauh dari laut, Sakhalin cuma selebar 25 km. pada titik tersempitnya. Masakan lokal begitu memercayakan bahan dari laut dengan tempat membelinya berada di Pasar Uspekh Yuzhno-Sakhalinsk. 

Yang sangat dicari di sini yaitu kepiting raja merah raksasa, makhluk laut yang terlihat mengerikan serta hidup di perairan Pasifik Utara serta di-export ke semua dunia. Ada juga beberapa pilihan kerang, udang, ikan fresh serta beku. 

Sakhalin mempunyai lebih dari 65.000 sungai, itu habitat salmon serta sarang kaviar merah. Sebagian besar agen wisata di Sakhalin memiliki agenda wisata memancing di spot Cape Giant, Nevelsk sampai Pulau Moneron, cagar alam tidak berpenghuni beberapa mil di terlepas pantai serta populer dengan tempat menyelamnya. 

Tempat ajaib yang lain ialah Bukhta Tikhaya, 140 km. di pantai timur dari Yuzhno-Sakhalinsk. Tempat terpencil yang bermakna Teluk Tenang dalam bahasa Rusia itu ialah tempat ketenangan serta keindahan, terpenting pada musim dingin sebab Anda akan terasa seperti di Antartika. 

Masyarakat dari 18 negara yang umumnya dari Asia serta Timur Tengah, saat ini bisa nikmati e-visa untuk bertandang ke lokasi pinggir Rusia ini. Walau hanya terbatas lingkupnya, selama ini dilaporkan jika beberapa negara baru akan selekasnya ditambahkan. 

Pengunjung yang datang di Bandara Vladivostok, Petropavlovsk-Kamchatsky, Blagoveshchensk, Khabarovsk, Anadyr serta Yuzhno-Sakhalinsk bisa mendapatkan visa elektronik gratis saat kehadiran, menghilangkan mekanisme visa reguler yang lebih panjang serta mahal. Visa baru itu mesti diolah paling lambat empat hari sebelum tanggal kehadiran serta laku sampai delapan hari dalam periode waktu 30 hari dari penerbitannya.
Share:

Kategori Berita