"Kita cukup terlambat menanggapi hoaks ini, hingga banyak penduduk yang mempercayainya. Hingga lalu beberapa penduduk mempercayainya sebab terdapatnya impresi pertama dari info hoaks yang mereka temukan," kata Rommy dalam info tercatat, Sabtu (26/1/2019).
Akan tetapi Rommy menyebutkan jika sesudah sekian waktu paling akhir selalu meluruskan hoaks itu, sampai sekarang ini penduduk yang meyakini hoaks yang menyerang Jokowi mulai menyusut. Usaha meluruskan hoaks itu selalu dikerjakan sebab dia lihat usaha menebar hoaks yang menyerang Jokowi itu tidak sempat berhenti.
Rommy bahkan juga yakini, sampai Pemilihan presiden yang akan datang serta intensitas hoaks akan makin mengetal serta mengeras. Bahkan juga, dia mentenggarai ada 140 ribu account baru yang akan dipakai untuk menebar hoaks itu.
Selain itu berkaitan Tabloid Indonesia Barokah yang sekarang ini tersebar di beberapa daerah, Rommy mengakui telah memperoleh softcopy photo tabloid itu serta tidak lihat ada kampanye hitam dalam tabloid itu. Alat itu cuma memberitakan beberapa berita yang awal mulanya sempat juga dikabarkan alat mainstream, bahkan juga Bawaslu pun mengaku perihal itu.
Bila di banding dengan Obor Rakyat yang tersebar pada 2014 lantas, Tabloid Indonesia Berokah berlainan 180 derajat. Hal itu karena Obor Rakyat tidak mengemukakan bukti, akan tetapi mendatangkan stigma yang seakan-akan jadikan bukti.
"Saya lihat tabloid ini cuma memberi hasil kabar berita alat mainstream yang telah ada awal mulanya jadi bukan hoaks," papar Rommy.